DNS merupakan kepanjangan dari Domain Name Server yang digunakan untuk mengetahui IP address suatu host lewat hostnamenya, cara kerjanya pun sangat mudah menurut hostinger awalnya, server DNS akan mencari informasi di dalam filehost – sebuah file plain text dari sistem operasi yang bertanggung jawab atas pemetaan hostname ke alamat IP. Jika tidak ada informasi yang ditemukan, server akan mencari cache – sebuah komponen hardware atau software yang menyimpan data untuk sementara. Perlu diketahui pengelola DNS terdiri dari 3 komponen seperti DNS resolver, Recursive DNS Server, Authoritative DNS Server, setiap komponen-komponen DNS memiliki fungsinya sendiri-sendiri.
Sedangkan dengan cara kerja seperti itu DNS akan membuat cache dan cache itu sangat memudahkan kita dalam mengakses suatu website melalui ip dan membuat proses itu lebih cepat dan oleh karena itu biasanya masalah-masalah tersebut akan berimbas kepada browser seperti google chrome dan mozilla firefox karena menumpuknya cache dns.
Cache DNS (Domain Name Server)
Dengan adanya cache yang menumpuk proses pemuatan website akan menyebabkan crash atau dapat meyebabkan error yang lainnya maka dari itu membersihkan cache dns sangatlah perlu dan wajib.
Fungsi Cache DNS
DNS memiliki fungsi yang sangatlah penting dan fungsi itu ada beberapa yang sangat penting, untuk kali ini saya akan menyebut fungsi tersebut secara singkat, fungsi-fungsi tersebut meliputi:
- Melakukan indentifikasi alamat komputer dalam suatu jaringan
- Sebagai penyedia alamat IP bagi setiap host
- Melakukan pendataan server mail
- Mentranskripsikan nama domain menjadi IP Adress
- Mempermudah user untuk tidak perlu mengingat alamat IP
Cara Membersihkan Cache DNS
Untuk membersihkannya pun sangatlah sederhana,tetapi sebelum itu kita harus membuka command prompt terlebih dahulu karena proses ini akan berjalan melalui Command Line Interface.
Ketikkan ipconfig \flushdns untuk membersihkan cache dns lalu silahkan reboot.
Rasakan perbedaanya ketika temen-temen selesai membersihkan cache dns.